Kamis, 04 Oktober 2012

Secret Admirer


Author : Owner

Cast :

  • Park Eunbong 
  • Kim Kibum 
  • Others
Lenght : Oneshoot

~~~~~~~~~~~~~

Park Eun Bong melangkah ke tempat magangnya yang baru. Tempat magang ini tak begitu asing di mata Eunbong, karena ayahnya bekerja disini menjadi salah satu petinggi. Hanya saja banyak yang tidak tau Eunbong, jadi dia bisa santai. Tak ada yang akan munafik padanya, apalagi ayahnya petinggi di bagian marketing sedangkan Eunbong magang di bagian internal.
“new worker?” tanya seseorang yang barusan lewat dihadapanya, Eunbong mengangguk dan tersenyum. “oke, bagian apa?” tanya nya lagi.
“internal..” Eunbong melihat sekilas nametag yang dipakai namja itu “park jung soo ssi” lanjut Eunbong
“kau lihai, chukkae” park jung soo memberi selamat. “what for?” tanya Eunbong heran, “kau akan tau nanti”
Eunbong mengangguk dan melanjutkan langkah nya. dia menunggu lift, di sebelahnya ada seorang yeoja yang sebaya dengan nya juga sedang menunggu lift. “anyeong, kau magang juga disini?” tanya Eunbong “nado anyeong, yap you see? I’m in marketing service” jawabnya ringan
“you’re like namja, haha..irumi mwoyeyo?”
“Song Soohee”
“nama mu cantik, tak cocok dengan penampilanmu, sepertinya kita terbalik.” sambar Eunbong, dan seketika itu pintu lift terbuka, mereka berdua masuk ke lift.  “namaku Park Eun Bong, aku magang di bagian internal,” ujar Eunbong. “ah, i see, nama mu sangat aneh, haha” ledek Soohee.
Eunbong menghela napas dan ikut tertawa meskipun terpaksa.
“this is my floor, anyeong eun ah. if we’re a chingu, we can meet again,” ujar Soohee sambil melambai-lambaikan tangannya.

~~

Eunbong duduk di kursi pekerja yang sudah disediakan. Dia melihat sekitar. 
“hya! kau anak magang disini?” tanya seseorang yeoja. Eunbong membungkuk “ne. nan Park Eun Bong, jal bu tak deum rim ni da”
“ah ne, ne, aku Oh Tae Ki, panggil saja taeki atau Oh sunbae, ne?” Taeki melemparkan senyum senang pada Eunbong. “sunbae..” panggil Eundong yang hanya mengetest saja. “good, sekarang, kau dipanggil oleh manager Jung soo.”
Eunbong mengangguk, ‘man..manager?’ tanya nya saat dalam perjalanan ke ruangan manager Jung Soo.
‘tok..tok..tok’
“masuk!” perintah Jungsoo.
Eunbong membungkuk “anyeonghasseyo, nan Park Eun Bong imnida, manager ssi”
Jungsoo tersenyum, dan mempersilahkan Eunbong duduk.
“kau kira aku tak tau bahwa ayahmu itu adalah direktur Park?” Jungsoo tertawa. “kau tau darimana?” tanya Eunbong panik. “kau lupa? Ah, sepertinya kau amnesia saat ada di Inggris, ingat-ingat namaku.. haha”
“Park Jung Soo.. oppa.. Park Jung soo.. hiyaaa.. Leeteuk oppa!” teriak Eunbong, “sstt! Jangan panggil aku disini” Jungsoo menutup mulut Eunbong.
“haha, mianne oppa” Eunbong mencoba aegyo di depan Jungsoo, “aku muak dengan aegyo mu eunah..” keluh Jungsoo. Eunbong berhenti beraegyo dan tangannya mengepal untuk bersiap-siap menjitak Oppa. “oppa, sini kau kujitak!!”

#disisi pekerja lainnya.
“hiya..kenapa anak itu sangat dekat dengan manager? Apa dia yeojachingu nya?” terka pekerja yeoja yang suka bergossip.
“kau ini bicara apa, bukankah manager Park sudah punya yeojachingu mahasiswa, yang aku tau bukan dia” sahut pekerja lainnya.
Eunbong membuka pintu, dan secara tidak sengaja membuat para pekerja yeoja yang sedang menguping terjatuh. “omo.. mian hamnida, gwenchanayo?” tanya Eunbong seraya membantu para pekerja. “jal jinapida, gamshamida” para pekerja pun berdiri dan duduk. “jjinja?” tanya Eunbong pada dirinya sendiri. Dia pun duduk di tempat duduk nya lagi.

~~
#backsound Empire State of Mind by jay-Z feat Alicia Keys#
Setelah mengantri makanan cukup panjang untuk makan siang, Eunbong akhirnya duduk juga di salah satu meja di kantin. Dia memakai earphone nya dan memutar lagu Empire State of Mind dengan volume kecil pastinya, agar bila ada yang memanggilnya dia masih bisa dengar. Eunbong memang masih berlogat Inggris, dia baru 2 tahun kembali ke korea. Diumur 17 tahun, Eunbong sudah magang di perkantoran. Bisa diperkirakan bila Eunbong akan sukses.
“hello, we meet again” sapa Soohee. Eunbong agak kaget “oh, em, your name Soohee right?” Eunbong memastikan. Soohee menggangguk seraya menyuapkan sesendok bibimbap ke mulutnya. Eunbong mengeluhkan pada Soohee bila Eunbong masih belum biasa makan makanan Korea seperti bibimbap, dia hanya bisa makan kimbap, kimchi, mandu (dumpling) dan sujebi sekarang. Jadi makanan Eunbong sekarang hanya sebuah kimbap dan 2 dumplings.
“kenapa kau tidak bisa makan makanan seperti ini? Tidak biasa? Coba kau makan makanan ku!” perintah Soohee lembut. Eunbong dengan ogah memakan bibimbap, satu kali kunyahan dia masih bisa merasakan keanehan dalam bibimbap, sampai 5 sendok dia menjadi suka berat dengan bibimbap. “uwoo ini lezat, delicious!” komentar Eunbong
“see? Makanan korea sangat enak, mungkin lebih enak dari Inggris, haha”
“iyaiya, terserah mu, haha” Eunbong melirik jam yang ada di tangannya, “mwo?ah, apakah kau bisa mengantarkan ku ke ruangan inti marketing?” pinta Eunbong. “aku tak tau, aku kan di marketing service.”
“disitu siapa petingginya, maksudku siapa managernya?” tanya Eunbong yang mulai panik
“manager Lee, memangnya ada apa?” tanya Soohee heran
“Lee Hyuk jae? Atau Lee Donghae?” tanya Eunbong lagi. “Lee Donghae”
“ah, pantas dia yang jadi manager marketing service, aku ingin bertemu dengannya, antar aku jebal” pinta Eunbong. “jeseumnida” Soohee berdiri dan berjalan keluar kantin.

~~
‘tok..tok..tok’
“come in!”
“did you remember me oppa?” tanya Eunbong sambil tersenyum kecut. Donghae menatap Eunbong lekat-lekat dan tersenyum “long time no see Eunbong, bogoshippoyo..” ujar Donghae seraya memeluk Eunbong. “nadoo~ ternyata kau masih ingat saja dengan ku oppa, haha” Eunbong membalas memeluk Donghae.
“aku dan Hyukjae sudah menunggu mu dari dulu, tapi apa yang kami dapat? Malah Shinhye, temanmu yang centil itu,” curhat Donghae.
“mwo? Shinhye? Ah, jjinja, aku tak mau berteman dengannya lagi, dia adalah salah satu dari pengkhianat menurutku”

Tiba-tiba ‘pletakk’
Soohee terjatuh, dia menyengir saat Eunbong dan Donghae memperhatikannya. Dia segera meminta maaf “nan, mian hamnida sir, i’ll go right now”
“don’t, duduk lah sebentar.” pinta Eunbong. Soohee mengangguk, lalu duduk disebelah Eunbong.
“hiya..kenapa kesini? dia itu atasan ku..” bisik Soohee
“dia atasanmu? Dia chingu ku, haha” ujar Eunbong keras.
“aih, kau ini kenapa keras sekali?” Soohee sambil nyengir-nyengir didepan Donghae.
“ehmm” Donghae berdehem, “aku banyak kerjaan Eunah. Nanti saja kita berbicara lagi” lanjut Donghae. dengan reflek Soohee menggeret Eunbong keluar bersama dia didalamnya (?)

“kau suka dengan Donghae oppa?” tanya Eunbong setelah jauh dari jangkauan Donghae
“hiya, andwae. Aku hanya malu, karena dia atasanku. Setidaknya di perusahaan ini aku sudah punya incaran, yang bernama...” Soohee menunduk. “sapa? Sapa?” potong Eunbong. “Manager Cho.” Jawab Soohee malu-malu
“mwo? cho kyuhyun ah?” tanya Eunbong tak percaya. “ne waeyo? Apa dia playboy?” tanya Soohee mulai kepo. “kukira kau benar-benar mempunyai sifat namja, ternyata penampilan mu saja yang namja, tapi hatimu tetap yeoja,haha”
“anniyaa...aku tak pernah menyukai seseorang selain manager Cho!” protes Soohee
“ah jjinjayo?” tanya Eunbong dengan nada mengenjek.

~~

Eunbong mengobrak-abrik tasnya, ponsel nya secara mendadak menghilang dari tas nya. sepertinya ada seseorang jail yang mengambilnya tanpa permisi. Eunbong menghela napas dan meng ikhlaskan ponselnya. Lagipula, ponsel itu sudah lama, Eunbong menghibur diri.
‘buk’ suara suatu benda yang terjatuh.
“apa itu?” tanya Eunbong pada dirinya sendiri. Yang terjatuh adalah ponsel Eunbong yang menghilang. Di note ponselnya tertulis, ‘aku mengagumimu, aku sudah menunggumu dari Inggris bersama kedua temanmu, tapi apa yang kami terima? Just your CHINGU. Your chingu : (‘
Bulu kuduk Eunbong menjadi merinding, raut mukanya menjadi ngeri sendiri. Padahal massage ini tergolong biasa saja. tapi, ketika Eunbong membacanya, hati Eunbong merasa terusik. Eunbong menutup aplikasi note, dan men SMS Donghae. karena kata-kata si penulis mirip dengan kata-kata Donghae.
For : Donghae Oppa
Massage  :
oppa..oppa..ada sesuatu yang harus kutanyakan padamu, kerumahku segera, kau tau rumahku kan?

Eunbong mengklik send. dia berlari keluar ruang internal, dan menuju parkiran.

~~

Setelah Eunbong mandi, berganti baju dan mencuci mukanya. Eunbong segera mengoleskan bedak malam ke muka halusnya. Ini sudah jadi kebiasaan baik Eunbong di Inggris. Eunbong aslinya tidak terlalu mandiri di Inggris, dia sering makan di rumah temannya waktu libur akhir pekan. Mungkin karena Eunbong masih agak manja jadi cepet kangen sama masakan rumahan eomma nya yang kelezatanya patut diacungi jempol kaki #plak. Oke, back to Eunbong. Dia memutar lagu 2ne1 Love is ouch. Eunbong adalah salah satu blackjack dan VIP.
“aku mau mendengarkan lagu yang tidak ballad, tapi.. apa?” Eunbong bertanya pada dirinya sendiri, dia melihat jam dinding yang ada di kamarnya, sudah jam tujuh, si Donghae belum datang saja. apa Donghae lupa atau sengaja melupakan. “ah, sepertinya itu Donghae oppa yang menulis di note ku, dasar shipper” ucap Eunbong sambil membaringkan badanya di ranjang.
‘kakao..talk..’
Eunbong meraih ponselnya dan membuka aplikasi kakao talk. Dari Donghae ternyata,
‘kakatalk kakatalk! Eunah, sepertinya Hyukjae ingin ikut ke rumah mu begitupun hoobae Kris. Kau ingat hoobae kris kan? dia teman sebaya mu saat sekolah’
“Wu Yi Fan?” batin Eunbong.
‘Tao’s Chingu? Iya, aku ingat. Dia yang pernah ditaksir oleh Shinhye,haha’
 Karena bukan hanya Donghae yang datang, Eunbong mengganti baju yang agak bagus tapi masih dalam tingkatan pakaian rumahan. Eunbong turun kebawah, dan duduk di sofa ruang keluarga.
“ahjumma, appa sudah datang?” tanya Eunbong pada pelayan nya
“belum,”
“arghh.. jjinja, yaudah thanks ahjuma”

(suara mobil)
“pasti appa,” Eunbong mengintip dari balik jendela. Dugaan Eunbong tak sepenuhnya benar, karena yang datang adalah appanya dan Donghae yang datang bersama-sama. Eunbong segera membukakan pagar. Meskipun pagar keluarga Eunbong otomatis, Eunbong melakukan ini agar dibilang anak yang rajin.
Dengan muka songong bin sombong, Eunbong membukakan pagar dengan rajin. Membukakan pintu mobil appanya dan cium tangan.
“itu Donghae, hyukjae, dan satunya sekertaris Wu kesini,” ujar appa Eunbong
“ne appa..aku sudah tau” Eunbong meninggalkan Mr.Park lalu berlari ke Hyukjae untuk memeluknya. “aaa oppaa!!” seru Eunbong. Hyukjae membuka pelukan lebar-lebar untuk memeluk Eunbong “bogosshippo Eunbong..” bisik Hyukjae. “nado..” Eunbong membuat suara lucu.
“kau tak berbeda, choa”
“anyeong Eunbong-ssi, nan Kris” Kris membungkung canggung dihadapan Eunbong. Eunbong tertawa begitu pun Donghae dan Hyukjae. Donghae menepuk pundak Kris “hiya, apa yang salah denganmu? Ini Eunbong, teman sesekolahmu dulu,haha, katanya kau menyukainya” cerocos Donghae polos.
Mata Eunbong membulat “mwo? jjinja?Kris oppa menyukaiku?” Eunbong berjingkrak-jingkrak riang.
Kris mematung, “ehm.. apa kita hanya berdiri disini?” tanya Kris yang masih canggung. Eunbong menepuk jidatnya “jjeosunghamnida yifan ssi” Eunbong melangkah masuk ke rumah, dan mempersilahkan ketiga tamunya untuk duduk juga. Eunbong menanyakan mereka satu-persatu.

~~

Eunbong adalah anak komisaris di perusahaan terkenal di korea, jadi tidak bisa dipungkiri bahwa dia itu punya banyak teman manager-manager yang tak lain tak bukan adalah hoobae dari appanya. Kecuali Kris, anak ini adalah teman pertemanan di sekolah Eunbong. Kris adalah anak dari Komisaris juga, tapi lain perusahaan. Kris juga ahli waris kuat dari ayahnya, tapi Kris menolak warisan itu. dia lebih memilih Kibum(key) yang mengurusi semua warisan ayahnya. Kibum adalah saudara angkat Kris. Ayah dari kibum masih belum jelas, tetapi karena kecerdikan Kibum, ia dapat menjadi anak angkat komisaris kaya seperti ayah Kris. Kris dan Kibum sering berselisih di sekolah maupun rumah. Kibum juga salah satu sunbae Eunbong di SMA dulu.
“em, oppa, bisakah kau berbicara padaku sebentar, urgent” pinta Eunbong pada Donghae. Donghae mengangguk. “hey..hey kalian mau ngapain?” sembur Hyukjae. “ke taman belakang, ada yang harus kami bicarakan” jawab Eunbong ringan. Donghae tersneyum dan mengikuti langkah Eunbong.
“mereka aneh, bukan Kris?” tanya hyukjae. “ah ye hyung,” Kris mengiyakan. “imwoa.. kau kenapa? sepertinya sedang galau” tanya hyukjae
“begini hyung, tapi bila aku cerita aku akan dapat masalah besar” ucap Kris takut. Hyukjae menatap Kris lekat-lekat, “mwo?” Hyukjae bertanya serius. Mukanya yang agak ‘ehm’ menjadi serius terlihat sangat aneh. “hyung, hentikan ekspresimu” racau Kris
“chh..wae? aku akan membuat ekspresi seperti itu saat aku sedang kepo” Hyukjae membela diri. “aigoo.. tapi, aku tak suka hyung”
“ahh jjinja, baiklah, aku akan menghentikan ekspresiku.”
“nah bagus”
Bulan sudah terang benderang di langit,menandakan sudah malam. Eunbong meminta agar Donghae dan kawan-kawan agar pulang karena takut appa Eunbong akan memecat Donghae dkk.

~~
Matahari sudah memancarkan sinar hangatnya, Eunbong membuka tirai kamarnya. Wajahnya masih merah, matanya masih belum mau berkerja sama untuk terbuka lebar, dan badanya.. sudah pasti masih malas untuk naik turun tangga hari ini (?). Eunbong menarik nafasnya dan berteriak “ahjummaaa!!!” teriak Eunbong, pelayan Eunbong pun berlari mendekat ke kamar Eunbong.
“ada apa?” tanya pelayan
“hmm, eomma sudah berangkat ke Amerika kan? jadi tak ada makanan? Buatkan aku chicken stew..” perintah Eunbong seenaknya. “dan.. minumnya mungkin, coklat panas saja, jessumnida?” Eunbong menyengir. “tapi, nyonya sudah menyuruh saya untuk membuat bone steak non” sela pelayan. “steak bone? Yaudah, aku makan itu saja, eits.. tapi aku mau pesanan ku tadi tetap dibuat, aku ingin makan itu nanti di kantor,” ujar Eunbong.

Eunbong check-in kantor agar poin magangnya di tambah.
“park Eunbong, tolong check in” pinta Eunbong pada pekerja yang bekerja di bagian lobby. “park eunbong ssi, ini untuk anda” salah satu pekerja memberikan selembar kertas ke Eunbong. Eunbong mengernyitkan dahinya seraya berjalan menjauh.
“tidak jelas lagi,” Eunbong memperhatikan kertas itu sebelum membacanya, Eunbong sebenarnya ingin untuk tanya kepada pekerja itu, tapi diurungkan dulu. Eunbong mulai membaca kertas itu.
‘me again, i miss you, sayang hanya hyung ku yang dapat bertemu denganmu, apa kau bisa menebak ku? sepertinya kau sudah lupa denganku..’
Eunbong memegangi kepalanya, dia merasa bingung harus berbuat apa. Eunbong merobek-robek kertas itu dan membuangnya. Eunbong kembali fokus pada pekerjaan nya.
“arggh, sudah jam makan siang?” Eunbong mengacak-acak poninya yang sudah tersisir rapi. Karena hari ini dia membawa bekal, jadi dia tak ke kantin. “kenapa jadi kangen dengan si soohee” keluh Eunbong.
“hey!” Soohee mengagetkan Eunbong yang lagi makan. Eunbong tertegun dan mengelus-elus dadanya “hiya!! Kau ini, pintar sekali membuatku kaget. Haha”
“iyadong, soohee” Eunbong membusungkan dadanya. “dadamu rata, sudah tak usah diperlihatkan seperti itu ah” ejek Eunbong. “cih, seperti dadamu besar saja” Soohee balik meremehkan Eunbong. Eunbong melirik Soohee tajam dan melanjutkan makan nya. Soohee mengerutkan alisnya “marah?” tanya Soohee khawatir. Eunbong membuang muka dan masih memakan makananya sambil mendengus-dengus kesal.
Soohee menjauhi Eunbong dan berlari keluar meninggalkan Eunbong sendirian. Di luar Manager Cho sudah menunggu di luar. Soohee yang melihat Manager Cho langsung panik gelabakan, dia merapikan rambutnya dan wajahnya memerah pudar.
“anyeonghasseyo manager cho” Soohee membungkuk. Manager Cho membalas membungkuk “kau teman Eunbong? Ini kasih ke dia, bilang saja dari key.” Manager Cho langsung pergi begitu saja seperti hantu (?). Soohee memoerhatikan coklat yang diberikan Manager Cho dan diatas namakan Key, Soohee mengengkat pundaknya dan membuat ekspresi megejek.
‘buk’ Soohee melemparkan coklat itu tepat di meja Eunbong. “hiya! Maksutmu ini apa?” tanya Eunbong tak terima. Soohee berjalan mendekat “from your secret admirrer,” ucap Soohee santai.
“sec..secret admirrer?” ulang Eunbong lagi. “arghh..kau tak tau artinya?” tanya Soohee dengan nada meledek. “kau kira aku apa! hah?! Aku ini lulusan jurusan bisnis dari London!” serbu Eunbong. Soohee tak mendengarkan ucapan Eunbong, dia sibuk dengan rubik yang ada diatas Eunbong. “kau autis?!” Eunbong menampakan wajah keheranan. “hah? Aku autis? Kau saja kali yang autis”
“demi apa aku autis, sudahlah, katakan saja, coklat ini dari siapa?” Eunbong mengalihkan pembicaraan. “lihat saja di kartunya, pasti adakan? Yaudah, anyeong~” Soohee melangkah keluar.

Eunbong menghela  napasnya sekali lagi, dan membuka kartu yang tertempel di bungkus luar coklat.
‘Eunbong, saranghae... aku adalah pengagum rahasia mu, mudah-mudahan saja kau bisa mengetahui keberadaanku.’
“tampakan dirimu, jebal” Eunbong berharap. Eunbong memilin-milin rambutnya, dia tak punya pilihan lagi selain menemui Leeteuk. Karena hanya dia yang belum ditemuinya saat penguntit itu mulai membuat serangan-serangan yang membuat Eunbong kepo.
Dengan berpikir matang-matang, Eunbong memutuskan untuk menemui Leeteuk di ruangan nya.
‘tok..tok..tok..’ Eunbong mengetuk, tak ada jawaban dari Leeteuk. Eunbong membuka pintu sedikit demi sedikit. “....Annyeonghaseyo oppa, sibuk ne?” Eunbong menyempilkan kepalanya dari balik pintu.
Leeteuk melihat Eunbong aneh dan tertawa, “anniyo, kau mau berbicara?” tanya Leeteuk. Eunbong mengangguk dan menyengir kuda.
“sebenarnya tak ada hubunganya dengan pekerjaan..”
“hm? Nothing? Lalu kenapa kau berbicara padaku, aku tak pintar memberi solusi untuk masalah percintaan, tanya hyukjae saja” ujar Leeteuk. Eunbong menelan ludah, “da..dari..mana oppa tau kalau ini masalah percintaan?” tanya Eunbong.
“seorang pengagum rahasia yang sedang meneror mu? Aku tau semua itu. aku juga tau siapa pelakunya, haha” jawab Leeteuk. Mata Eunbong berbinar, Leeteuk lah jawaban dari kekepoan nya baru-baru ini. Eunbong berlutut dihadapan leeteuk, matanya berbinar-binar meminta jawaban dari Leeteuk. Leeteuk menjadi agak gak enak, “ah.. jjinja, stop Eunbong-ah, arghh.. akan ku beritau dimana letak dia bekerja, tapi diam-diam saja” tawar Leeteuk seraya membantu Eunbong untuk berdiri.
“deal. Aku bisa bernapas lega sekarang.”
Leeteuk memandu Eunbong untuk pergi ke kantor ‘rival’ dari perusahaan yang sedang Eunbong magangi (?)
Mata Eunbong membulat “mwo?”
“ah, wae?” tanya Leeteuk yang hampir frustasi karena daritadi dia menjelaskan, Eunbong tidak nyantol-nyantol. “sudah.. kesanalah cepat, aku ingin menyelesaikan kerjaan ku, nanti bila aku sempat, aku akan menjemputmu!!” serbu Leeteuk. “ah..tapi..tapi..” sela Eunbong
“tapi apa? sudah kesana lah cepat!!” potong Leeteuk
Eunbong membungkuk dan pergi, Leeteuk tersenyum tipis.

~~
Kris sedang menjenguk ayahnya yang sedang sakit di rumah sakit ternama di Seoul, bersama dengan adik angkatnya, Key.
“kibum ah,” panggil Kris. Key mendongak, memperhatikan Kris. “apa kau tak terlalu gila dengan ini?” tanya Kris. “andwae hyung, menurutku, Bong akan suka saat aku melakukan itu di taman” jawab Key santai.
“terserah kau sajalah, aku tak ikut ikut”
“hehe, ne hyung”

~~
~ playing Sherlock ~
Eunbong sudah menanyakan pada receptionist di perusahaan dimana Key bekerja. Dia masih kepo akan pengagum rahasianya, apa benar orang itu Key. Menurutnya sangat tak mungkin bila itu Key. Karena pada saat satu sekolah, Key itu sangat kutu buku dan tidak pernah bersapaan dengan Eunbong. Mereka hanya saling kenal nama saja.
“aaa.. jjinja, Leeteuk oppa pasti sedang mengerjaiku lagi ini” Eunbong mengacak-acak rambutnya. Seseorang pun menepuk pundak nya, “Eunbong?” tanya seseorang yang bernama Key (?). Eunbong membalik badanya dan senyum pun mengembang di wajahnya, segera dipeluknya namja itu.
“oppa.. kau dari mana saja?” tanya Eunbong. Muka Key memucat pasi, tak pernah ia segrogi ini dipeluk oleh yeoja. “eerr..dar.. dari rum..rumah..saki..sakit” jawab Key terbata-bata.

~~
Key dan Eunbong pun berbincang-bincang di ruangan Key.
“bagaimana kau bisa sampai disini?” tanya Key lagi-lagi dengan grogi.
“aku diberi tau oleh manager Jungsoo, katanya kau..kau..” Eunbong menggaruk-garuk kepalanya yang sebenarnya tak gatal.
“aku pengangum rahasiamu ne?” terka Key. Eunbong mengangguk canggung dan menyengir. Key tertawa “aku memang pengagum rahasiamu Eunah”
“jjinjayo?” tanya Eunbong. Key mengangguk pasti. Eunbong memeluk Key, dan lagi-lagi membuat Key merasa sangat grogi. “oppa..jangan menjadi pembohong dihadapanku” bisik eunbong.
“aku membohongi mu apa?” tanya Key heran. “seperti tadi, kau pengagum rahasia ku? ah,”
“aku memang pengagum rahasiamu. Baiklah, aku bukan pengagum rahasiamu. Tapi, calon pacar mu” ujar Key ringan. Eunbong melepaskan pelukan dan melotot “hah? Ini secara tak sengaja menembak ku..”
“oke, aku akan menembak mu secara langsung” Key berlutut dan mengambil ancang-ancang, diambilnya setangkai bunga lily berwarna pink kesukaan Eunbong “bagaimana oppa..”
“sst..!” potong key.
Dengan posisi sedang berlutut, Key menyatakan cintanya diantara map-map kerjaan dan sofa kantor yang ada disekeliling mereka. Romantis bukan? >< 

0 komentar:

Posting Komentar