Author : Owner
Cast :
- Park Eunbong
- Kim Kibum
- Others
Lenght : Oneshoot
~~~~~~~~~~~~~
Park Eun Bong melangkah ke tempat magangnya yang baru.
Tempat magang ini tak begitu asing di mata Eunbong, karena ayahnya bekerja
disini menjadi salah satu petinggi. Hanya saja banyak yang tidak tau Eunbong,
jadi dia bisa santai. Tak ada yang akan munafik padanya, apalagi ayahnya
petinggi di bagian marketing sedangkan Eunbong magang di bagian internal.
“new worker?” tanya seseorang yang barusan lewat
dihadapanya, Eunbong mengangguk dan tersenyum. “oke, bagian apa?” tanya nya
lagi.
“internal..” Eunbong melihat sekilas nametag yang dipakai
namja itu “park jung soo ssi” lanjut Eunbong
“kau lihai, chukkae” park jung soo memberi selamat. “what
for?” tanya Eunbong heran, “kau akan tau nanti”
Eunbong mengangguk dan melanjutkan langkah nya. dia menunggu
lift, di sebelahnya ada seorang yeoja yang sebaya dengan nya juga sedang
menunggu lift. “anyeong, kau magang juga disini?” tanya Eunbong “nado anyeong,
yap you see? I’m in marketing service” jawabnya ringan
“you’re like namja, haha..irumi mwoyeyo?”
“Song Soohee”
“nama mu cantik, tak cocok dengan penampilanmu, sepertinya
kita terbalik.” sambar Eunbong, dan seketika itu pintu lift terbuka, mereka
berdua masuk ke lift. “namaku Park Eun
Bong, aku magang di bagian internal,” ujar Eunbong. “ah, i see, nama mu sangat aneh,
haha” ledek Soohee.
Eunbong menghela napas dan ikut tertawa meskipun terpaksa.
“this is my floor, anyeong eun ah. if we’re a chingu, we can
meet again,” ujar Soohee sambil melambai-lambaikan tangannya.
~~
Eunbong duduk di kursi pekerja yang sudah disediakan. Dia
melihat sekitar.
“hya! kau anak magang disini?” tanya seseorang yeoja.
Eunbong membungkuk “ne. nan Park Eun Bong, jal bu tak deum rim ni da”
“ah ne, ne, aku Oh Tae Ki, panggil saja taeki atau Oh
sunbae, ne?” Taeki melemparkan senyum senang pada Eunbong. “sunbae..” panggil
Eundong yang hanya mengetest saja. “good, sekarang, kau dipanggil oleh manager
Jung soo.”
Eunbong mengangguk, ‘man..manager?’ tanya nya saat dalam
perjalanan ke ruangan manager Jung Soo.
‘tok..tok..tok’
“masuk!” perintah Jungsoo.
Eunbong membungkuk “anyeonghasseyo, nan Park Eun Bong
imnida, manager ssi”
Jungsoo tersenyum, dan mempersilahkan Eunbong duduk.
“kau kira aku tak tau bahwa ayahmu itu adalah direktur
Park?” Jungsoo tertawa. “kau tau darimana?” tanya Eunbong panik. “kau lupa? Ah,
sepertinya kau amnesia saat ada di Inggris, ingat-ingat namaku.. haha”
“Park Jung Soo.. oppa.. Park Jung soo.. hiyaaa.. Leeteuk
oppa!” teriak Eunbong, “sstt! Jangan panggil aku disini” Jungsoo menutup mulut
Eunbong.
“haha, mianne oppa” Eunbong mencoba aegyo di depan Jungsoo,
“aku muak dengan aegyo mu eunah..” keluh Jungsoo. Eunbong berhenti beraegyo dan
tangannya mengepal untuk bersiap-siap menjitak Oppa. “oppa, sini kau kujitak!!”
#disisi pekerja lainnya.
“hiya..kenapa anak itu sangat dekat dengan manager? Apa dia
yeojachingu nya?” terka pekerja yeoja yang suka bergossip.
“kau ini bicara apa, bukankah manager Park sudah punya
yeojachingu mahasiswa, yang aku tau bukan dia” sahut pekerja lainnya.
Eunbong membuka pintu, dan secara tidak sengaja membuat para
pekerja yeoja yang sedang menguping terjatuh. “omo.. mian hamnida,
gwenchanayo?” tanya Eunbong seraya membantu para pekerja. “jal jinapida,
gamshamida” para pekerja pun berdiri dan duduk. “jjinja?” tanya Eunbong pada
dirinya sendiri. Dia pun duduk di tempat duduk nya lagi.
~~
#backsound Empire State of Mind by jay-Z feat Alicia Keys#
Setelah mengantri makanan cukup panjang untuk makan siang,
Eunbong akhirnya duduk juga di salah satu meja di kantin. Dia memakai earphone
nya dan memutar lagu Empire State of Mind dengan volume kecil pastinya, agar
bila ada yang memanggilnya dia masih bisa dengar. Eunbong memang masih berlogat
Inggris, dia baru 2 tahun kembali ke korea. Diumur 17 tahun, Eunbong sudah
magang di perkantoran. Bisa diperkirakan bila Eunbong akan sukses.
“hello, we meet again” sapa Soohee. Eunbong agak kaget “oh,
em, your name Soohee right?” Eunbong memastikan. Soohee menggangguk seraya
menyuapkan sesendok bibimbap ke mulutnya. Eunbong mengeluhkan pada Soohee bila
Eunbong masih belum biasa makan makanan Korea seperti bibimbap, dia hanya bisa
makan kimbap, kimchi, mandu (dumpling) dan sujebi sekarang. Jadi makanan
Eunbong sekarang hanya sebuah kimbap dan 2 dumplings.
“kenapa kau tidak bisa makan makanan seperti ini? Tidak
biasa? Coba kau makan makanan ku!” perintah Soohee lembut. Eunbong dengan ogah
memakan bibimbap, satu kali kunyahan dia masih bisa merasakan keanehan dalam
bibimbap, sampai 5 sendok dia menjadi suka berat dengan bibimbap. “uwoo ini
lezat, delicious!” komentar Eunbong
“see? Makanan korea sangat enak, mungkin lebih enak dari
Inggris, haha”
“iyaiya, terserah mu, haha” Eunbong melirik jam yang ada di
tangannya, “mwo?ah, apakah kau bisa mengantarkan ku ke ruangan inti marketing?”
pinta Eunbong. “aku tak tau, aku kan di marketing service.”
“disitu siapa petingginya, maksudku siapa managernya?” tanya
Eunbong yang mulai panik
“manager Lee, memangnya ada apa?” tanya Soohee heran
“Lee Hyuk jae? Atau Lee Donghae?” tanya Eunbong lagi. “Lee
Donghae”
“ah, pantas dia yang jadi manager marketing service, aku
ingin bertemu dengannya, antar aku jebal” pinta Eunbong. “jeseumnida” Soohee
berdiri dan berjalan keluar kantin.
~~
‘tok..tok..tok’
“come in!”
“did you remember me oppa?” tanya Eunbong sambil tersenyum
kecut. Donghae menatap Eunbong lekat-lekat dan tersenyum “long time no see
Eunbong, bogoshippoyo..” ujar Donghae seraya memeluk Eunbong. “nadoo~ ternyata
kau masih ingat saja dengan ku oppa, haha” Eunbong membalas memeluk Donghae.
“aku dan Hyukjae sudah menunggu mu dari dulu, tapi apa yang
kami dapat? Malah Shinhye, temanmu yang centil itu,” curhat Donghae.
“mwo? Shinhye? Ah, jjinja, aku tak mau berteman dengannya
lagi, dia adalah salah satu dari pengkhianat menurutku”
Tiba-tiba ‘pletakk’
Soohee terjatuh, dia menyengir saat Eunbong dan Donghae memperhatikannya. Dia segera meminta maaf “nan, mian hamnida sir, i’ll go right now”
Soohee terjatuh, dia menyengir saat Eunbong dan Donghae memperhatikannya. Dia segera meminta maaf “nan, mian hamnida sir, i’ll go right now”
“don’t, duduk lah sebentar.” pinta Eunbong. Soohee mengangguk,
lalu duduk disebelah Eunbong.
“hiya..kenapa kesini? dia itu atasan ku..” bisik Soohee
“dia atasanmu? Dia chingu ku, haha” ujar Eunbong keras.
“aih, kau ini kenapa keras sekali?” Soohee sambil nyengir-nyengir didepan Donghae.
“dia atasanmu? Dia chingu ku, haha” ujar Eunbong keras.
“aih, kau ini kenapa keras sekali?” Soohee sambil nyengir-nyengir didepan Donghae.
“ehmm” Donghae berdehem, “aku banyak kerjaan Eunah. Nanti
saja kita berbicara lagi” lanjut Donghae. dengan reflek Soohee menggeret
Eunbong keluar bersama dia didalamnya (?)
“kau suka dengan Donghae oppa?” tanya Eunbong setelah jauh
dari jangkauan Donghae
“hiya, andwae. Aku hanya malu, karena dia atasanku.
Setidaknya di perusahaan ini aku sudah punya incaran, yang bernama...” Soohee
menunduk. “sapa? Sapa?” potong Eunbong. “Manager Cho.” Jawab Soohee malu-malu
“mwo? cho kyuhyun ah?” tanya Eunbong tak percaya. “ne waeyo?
Apa dia playboy?” tanya Soohee mulai kepo. “kukira kau benar-benar mempunyai
sifat namja, ternyata penampilan mu saja yang namja, tapi hatimu tetap
yeoja,haha”
“anniyaa...aku tak pernah menyukai seseorang selain manager
Cho!” protes Soohee
“ah jjinjayo?” tanya Eunbong dengan nada mengenjek.
~~
Eunbong mengobrak-abrik tasnya, ponsel nya secara mendadak
menghilang dari tas nya. sepertinya ada seseorang jail yang mengambilnya tanpa
permisi. Eunbong menghela napas dan meng ikhlaskan ponselnya. Lagipula, ponsel
itu sudah lama, Eunbong menghibur diri.
‘buk’ suara suatu benda yang terjatuh.
“apa itu?” tanya Eunbong pada dirinya sendiri. Yang terjatuh
adalah ponsel Eunbong yang menghilang. Di note ponselnya tertulis, ‘aku
mengagumimu, aku sudah menunggumu dari Inggris bersama kedua temanmu, tapi apa
yang kami terima? Just your CHINGU. Your chingu : (‘
Bulu kuduk Eunbong menjadi merinding, raut mukanya menjadi
ngeri sendiri. Padahal massage ini tergolong biasa saja. tapi, ketika Eunbong
membacanya, hati Eunbong merasa terusik. Eunbong menutup aplikasi note, dan men
SMS Donghae. karena kata-kata si penulis mirip dengan kata-kata Donghae.
For : Donghae Oppa
Massage :
oppa..oppa..ada sesuatu yang harus kutanyakan padamu,
kerumahku segera, kau tau rumahku kan?
Eunbong mengklik send. dia berlari keluar ruang internal,
dan menuju parkiran.
~~
Setelah Eunbong mandi, berganti baju dan mencuci mukanya.
Eunbong segera mengoleskan bedak malam ke muka halusnya. Ini sudah jadi
kebiasaan baik Eunbong di Inggris. Eunbong aslinya tidak terlalu mandiri di
Inggris, dia sering makan di rumah temannya waktu libur akhir pekan. Mungkin
karena Eunbong masih agak manja jadi cepet kangen sama masakan rumahan eomma
nya yang kelezatanya patut diacungi jempol kaki #plak. Oke, back to Eunbong.
Dia memutar lagu 2ne1 Love is ouch. Eunbong adalah salah satu blackjack dan
VIP.
“aku mau mendengarkan lagu yang tidak ballad, tapi.. apa?”
Eunbong bertanya pada dirinya sendiri, dia melihat jam dinding yang ada di
kamarnya, sudah jam tujuh, si Donghae belum datang saja. apa Donghae lupa atau
sengaja melupakan. “ah, sepertinya itu Donghae oppa yang menulis di note ku,
dasar shipper” ucap Eunbong sambil membaringkan badanya di ranjang.
‘kakao..talk..’
Eunbong meraih ponselnya dan membuka aplikasi kakao talk.
Dari Donghae ternyata,
‘kakatalk kakatalk! Eunah, sepertinya Hyukjae ingin ikut ke
rumah mu begitupun hoobae Kris. Kau ingat hoobae kris kan? dia teman sebaya mu
saat sekolah’
“Wu Yi Fan?” batin Eunbong.
‘Tao’s Chingu? Iya, aku ingat. Dia yang pernah ditaksir oleh
Shinhye,haha’
Karena bukan hanya
Donghae yang datang, Eunbong mengganti baju yang agak bagus tapi masih dalam
tingkatan pakaian rumahan. Eunbong turun kebawah, dan duduk di sofa ruang keluarga.
“ahjumma, appa sudah datang?” tanya Eunbong pada pelayan nya
“belum,”
“arghh.. jjinja, yaudah thanks ahjuma”
(suara mobil)
“pasti appa,” Eunbong mengintip dari balik jendela. Dugaan Eunbong
tak sepenuhnya benar, karena yang datang adalah appanya dan Donghae yang datang
bersama-sama. Eunbong segera membukakan pagar. Meskipun pagar keluarga Eunbong
otomatis, Eunbong melakukan ini agar dibilang anak yang rajin.
Dengan muka songong bin sombong, Eunbong membukakan pagar
dengan rajin. Membukakan pintu mobil appanya dan cium tangan.
“itu Donghae, hyukjae, dan satunya sekertaris Wu kesini,”
ujar appa Eunbong
“ne appa..aku sudah tau” Eunbong meninggalkan Mr.Park lalu
berlari ke Hyukjae untuk memeluknya. “aaa oppaa!!” seru Eunbong. Hyukjae
membuka pelukan lebar-lebar untuk memeluk Eunbong “bogosshippo Eunbong..” bisik
Hyukjae. “nado..” Eunbong membuat suara lucu.
“kau tak berbeda, choa”
“kau tak berbeda, choa”
“anyeong Eunbong-ssi, nan Kris” Kris membungkung canggung
dihadapan Eunbong. Eunbong tertawa begitu pun Donghae dan Hyukjae. Donghae menepuk
pundak Kris “hiya, apa yang salah denganmu? Ini Eunbong, teman sesekolahmu dulu,haha,
katanya kau menyukainya” cerocos Donghae polos.
Mata Eunbong membulat “mwo? jjinja?Kris oppa menyukaiku?”
Eunbong berjingkrak-jingkrak riang.
Kris mematung, “ehm.. apa kita hanya berdiri disini?” tanya
Kris yang masih canggung. Eunbong menepuk jidatnya “jjeosunghamnida yifan ssi”
Eunbong melangkah masuk ke rumah, dan mempersilahkan ketiga tamunya untuk duduk
juga. Eunbong menanyakan mereka satu-persatu.
~~
Eunbong adalah anak komisaris di perusahaan terkenal di
korea, jadi tidak bisa dipungkiri bahwa dia itu punya banyak teman
manager-manager yang tak lain tak bukan adalah hoobae dari appanya. Kecuali Kris, anak ini adalah teman pertemanan
di sekolah Eunbong. Kris adalah anak dari Komisaris juga, tapi lain perusahaan.
Kris juga ahli waris kuat dari ayahnya, tapi Kris menolak warisan itu. dia
lebih memilih Kibum(key) yang mengurusi semua warisan ayahnya. Kibum adalah
saudara angkat Kris. Ayah dari kibum masih belum jelas, tetapi karena
kecerdikan Kibum, ia dapat menjadi anak angkat komisaris kaya seperti ayah
Kris. Kris dan Kibum sering berselisih di sekolah maupun rumah. Kibum juga
salah satu sunbae Eunbong di SMA dulu.
“em, oppa, bisakah kau berbicara padaku sebentar, urgent”
pinta Eunbong pada Donghae. Donghae mengangguk. “hey..hey kalian mau ngapain?”
sembur Hyukjae. “ke taman belakang, ada yang harus kami bicarakan” jawab
Eunbong ringan. Donghae tersneyum dan mengikuti langkah Eunbong.
“mereka aneh, bukan Kris?” tanya hyukjae. “ah ye hyung,”
Kris mengiyakan. “imwoa.. kau kenapa? sepertinya sedang galau” tanya hyukjae
“begini hyung, tapi bila aku cerita aku akan dapat masalah
besar” ucap Kris takut. Hyukjae menatap Kris lekat-lekat, “mwo?” Hyukjae
bertanya serius. Mukanya yang agak ‘ehm’ menjadi serius terlihat sangat aneh.
“hyung, hentikan ekspresimu” racau Kris
“chh..wae? aku akan membuat ekspresi seperti itu saat aku
sedang kepo” Hyukjae membela diri. “aigoo.. tapi, aku tak suka hyung”
“ahh jjinja, baiklah, aku akan menghentikan ekspresiku.”
“nah bagus”
“nah bagus”
Bulan sudah terang benderang di langit,menandakan sudah
malam. Eunbong meminta agar Donghae dan kawan-kawan agar pulang karena takut
appa Eunbong akan memecat Donghae dkk.
~~
Matahari sudah memancarkan sinar hangatnya, Eunbong membuka
tirai kamarnya. Wajahnya masih merah, matanya masih belum mau berkerja sama
untuk terbuka lebar, dan badanya.. sudah pasti masih malas untuk naik turun
tangga hari ini (?). Eunbong menarik nafasnya dan berteriak “ahjummaaa!!!” teriak
Eunbong, pelayan Eunbong pun berlari mendekat ke kamar Eunbong.
“ada apa?” tanya pelayan
“hmm, eomma sudah berangkat ke Amerika kan? jadi tak ada
makanan? Buatkan aku chicken stew..” perintah Eunbong seenaknya. “dan..
minumnya mungkin, coklat panas saja, jessumnida?” Eunbong menyengir. “tapi,
nyonya sudah menyuruh saya untuk membuat bone steak non” sela pelayan. “steak
bone? Yaudah, aku makan itu saja, eits.. tapi aku mau pesanan ku tadi tetap
dibuat, aku ingin makan itu nanti di kantor,” ujar Eunbong.
Eunbong check-in kantor agar poin magangnya di tambah.
“park Eunbong, tolong check in” pinta Eunbong pada pekerja
yang bekerja di bagian lobby. “park eunbong ssi, ini untuk anda” salah satu
pekerja memberikan selembar kertas ke Eunbong. Eunbong mengernyitkan dahinya
seraya berjalan menjauh.
“tidak jelas lagi,” Eunbong memperhatikan kertas itu sebelum
membacanya, Eunbong sebenarnya ingin untuk tanya kepada pekerja itu, tapi
diurungkan dulu. Eunbong mulai membaca kertas itu.
‘me again, i miss you, sayang hanya hyung ku yang dapat
bertemu denganmu, apa kau bisa menebak ku? sepertinya kau sudah lupa
denganku..’
Eunbong memegangi kepalanya, dia merasa bingung harus
berbuat apa. Eunbong merobek-robek kertas itu dan membuangnya. Eunbong kembali
fokus pada pekerjaan nya.
“arggh, sudah jam makan siang?” Eunbong mengacak-acak
poninya yang sudah tersisir rapi. Karena hari ini dia membawa bekal, jadi dia
tak ke kantin. “kenapa jadi kangen dengan si soohee” keluh Eunbong.
“hey!” Soohee mengagetkan Eunbong yang lagi makan. Eunbong
tertegun dan mengelus-elus dadanya “hiya!! Kau ini, pintar sekali membuatku
kaget. Haha”
“iyadong, soohee” Eunbong membusungkan dadanya. “dadamu rata, sudah tak usah diperlihatkan seperti itu ah” ejek Eunbong. “cih, seperti dadamu besar saja” Soohee balik meremehkan Eunbong. Eunbong melirik Soohee tajam dan melanjutkan makan nya. Soohee mengerutkan alisnya “marah?” tanya Soohee khawatir. Eunbong membuang muka dan masih memakan makananya sambil mendengus-dengus kesal.
“iyadong, soohee” Eunbong membusungkan dadanya. “dadamu rata, sudah tak usah diperlihatkan seperti itu ah” ejek Eunbong. “cih, seperti dadamu besar saja” Soohee balik meremehkan Eunbong. Eunbong melirik Soohee tajam dan melanjutkan makan nya. Soohee mengerutkan alisnya “marah?” tanya Soohee khawatir. Eunbong membuang muka dan masih memakan makananya sambil mendengus-dengus kesal.
Soohee menjauhi Eunbong dan berlari keluar meninggalkan
Eunbong sendirian. Di luar Manager Cho sudah menunggu di luar. Soohee yang
melihat Manager Cho langsung panik gelabakan, dia merapikan rambutnya dan
wajahnya memerah pudar.
“anyeonghasseyo manager cho” Soohee membungkuk. Manager Cho
membalas membungkuk “kau teman Eunbong? Ini kasih ke dia, bilang saja dari
key.” Manager Cho langsung pergi begitu saja seperti hantu (?). Soohee
memoerhatikan coklat yang diberikan Manager Cho dan diatas namakan Key, Soohee
mengengkat pundaknya dan membuat ekspresi megejek.
‘buk’ Soohee melemparkan coklat itu tepat di meja Eunbong.
“hiya! Maksutmu ini apa?” tanya Eunbong tak terima. Soohee berjalan mendekat
“from your secret admirrer,” ucap Soohee santai.
“sec..secret admirrer?” ulang Eunbong lagi. “arghh..kau tak tau artinya?” tanya Soohee dengan nada meledek. “kau kira aku apa! hah?! Aku ini lulusan jurusan bisnis dari London!” serbu Eunbong. Soohee tak mendengarkan ucapan Eunbong, dia sibuk dengan rubik yang ada diatas Eunbong. “kau autis?!” Eunbong menampakan wajah keheranan. “hah? Aku autis? Kau saja kali yang autis”
“sec..secret admirrer?” ulang Eunbong lagi. “arghh..kau tak tau artinya?” tanya Soohee dengan nada meledek. “kau kira aku apa! hah?! Aku ini lulusan jurusan bisnis dari London!” serbu Eunbong. Soohee tak mendengarkan ucapan Eunbong, dia sibuk dengan rubik yang ada diatas Eunbong. “kau autis?!” Eunbong menampakan wajah keheranan. “hah? Aku autis? Kau saja kali yang autis”
“demi apa aku autis, sudahlah, katakan saja, coklat ini dari
siapa?” Eunbong mengalihkan pembicaraan. “lihat saja di kartunya, pasti adakan?
Yaudah, anyeong~” Soohee melangkah keluar.
Eunbong menghela
napasnya sekali lagi, dan membuka kartu yang tertempel di bungkus luar
coklat.
‘Eunbong, saranghae... aku adalah pengagum rahasia mu,
mudah-mudahan saja kau bisa mengetahui keberadaanku.’
“tampakan dirimu, jebal” Eunbong berharap. Eunbong
memilin-milin rambutnya, dia tak punya pilihan lagi selain menemui Leeteuk. Karena
hanya dia yang belum ditemuinya saat penguntit itu mulai membuat
serangan-serangan yang membuat Eunbong kepo.
Dengan berpikir matang-matang, Eunbong memutuskan untuk
menemui Leeteuk di ruangan nya.
‘tok..tok..tok..’ Eunbong mengetuk, tak ada jawaban dari
Leeteuk. Eunbong membuka pintu sedikit demi sedikit. “....Annyeonghaseyo oppa,
sibuk ne?” Eunbong menyempilkan kepalanya dari balik pintu.
Leeteuk melihat Eunbong aneh dan tertawa, “anniyo, kau mau berbicara?” tanya Leeteuk. Eunbong mengangguk dan menyengir kuda.
Leeteuk melihat Eunbong aneh dan tertawa, “anniyo, kau mau berbicara?” tanya Leeteuk. Eunbong mengangguk dan menyengir kuda.
“sebenarnya tak ada hubunganya dengan pekerjaan..”
“hm? Nothing? Lalu kenapa kau berbicara padaku, aku tak pintar memberi solusi untuk masalah percintaan, tanya hyukjae saja” ujar Leeteuk. Eunbong menelan ludah, “da..dari..mana oppa tau kalau ini masalah percintaan?” tanya Eunbong.
“seorang pengagum rahasia yang sedang meneror mu? Aku tau semua itu. aku juga tau siapa pelakunya, haha” jawab Leeteuk. Mata Eunbong berbinar, Leeteuk lah jawaban dari kekepoan nya baru-baru ini. Eunbong berlutut dihadapan leeteuk, matanya berbinar-binar meminta jawaban dari Leeteuk. Leeteuk menjadi agak gak enak, “ah.. jjinja, stop Eunbong-ah, arghh.. akan ku beritau dimana letak dia bekerja, tapi diam-diam saja” tawar Leeteuk seraya membantu Eunbong untuk berdiri.
“hm? Nothing? Lalu kenapa kau berbicara padaku, aku tak pintar memberi solusi untuk masalah percintaan, tanya hyukjae saja” ujar Leeteuk. Eunbong menelan ludah, “da..dari..mana oppa tau kalau ini masalah percintaan?” tanya Eunbong.
“seorang pengagum rahasia yang sedang meneror mu? Aku tau semua itu. aku juga tau siapa pelakunya, haha” jawab Leeteuk. Mata Eunbong berbinar, Leeteuk lah jawaban dari kekepoan nya baru-baru ini. Eunbong berlutut dihadapan leeteuk, matanya berbinar-binar meminta jawaban dari Leeteuk. Leeteuk menjadi agak gak enak, “ah.. jjinja, stop Eunbong-ah, arghh.. akan ku beritau dimana letak dia bekerja, tapi diam-diam saja” tawar Leeteuk seraya membantu Eunbong untuk berdiri.
“deal. Aku bisa bernapas lega sekarang.”
Leeteuk memandu Eunbong untuk pergi ke kantor ‘rival’ dari
perusahaan yang sedang Eunbong magangi (?)
Mata Eunbong membulat “mwo?”
“ah, wae?” tanya Leeteuk yang hampir frustasi karena daritadi dia menjelaskan, Eunbong tidak nyantol-nyantol. “sudah.. kesanalah cepat, aku ingin menyelesaikan kerjaan ku, nanti bila aku sempat, aku akan menjemputmu!!” serbu Leeteuk. “ah..tapi..tapi..” sela Eunbong
“tapi apa? sudah kesana lah cepat!!” potong Leeteuk
“ah, wae?” tanya Leeteuk yang hampir frustasi karena daritadi dia menjelaskan, Eunbong tidak nyantol-nyantol. “sudah.. kesanalah cepat, aku ingin menyelesaikan kerjaan ku, nanti bila aku sempat, aku akan menjemputmu!!” serbu Leeteuk. “ah..tapi..tapi..” sela Eunbong
“tapi apa? sudah kesana lah cepat!!” potong Leeteuk
Eunbong membungkuk dan pergi, Leeteuk tersenyum tipis.
~~
Kris sedang menjenguk ayahnya yang sedang sakit di rumah
sakit ternama di Seoul, bersama dengan adik angkatnya, Key.
“kibum ah,” panggil Kris. Key mendongak, memperhatikan Kris.
“apa kau tak terlalu gila dengan ini?” tanya Kris. “andwae hyung, menurutku,
Bong akan suka saat aku melakukan itu di taman” jawab Key santai.
“terserah kau sajalah, aku tak ikut ikut”
“hehe, ne hyung”
~~
~ playing Sherlock ~
Eunbong sudah menanyakan pada receptionist di perusahaan
dimana Key bekerja. Dia masih kepo akan pengagum rahasianya, apa benar orang
itu Key. Menurutnya sangat tak mungkin bila itu Key. Karena pada saat satu
sekolah, Key itu sangat kutu buku dan tidak pernah bersapaan dengan Eunbong. Mereka
hanya saling kenal nama saja.
“aaa.. jjinja, Leeteuk oppa pasti sedang mengerjaiku lagi
ini” Eunbong mengacak-acak rambutnya. Seseorang pun menepuk pundak nya, “Eunbong?”
tanya seseorang yang bernama Key (?). Eunbong membalik badanya dan senyum pun
mengembang di wajahnya, segera dipeluknya namja itu.
“oppa.. kau dari mana saja?” tanya Eunbong. Muka Key memucat
pasi, tak pernah ia segrogi ini dipeluk oleh yeoja. “eerr..dar.. dari
rum..rumah..saki..sakit” jawab Key terbata-bata.
~~
Key dan Eunbong pun berbincang-bincang di ruangan Key.
“bagaimana kau bisa sampai disini?” tanya Key lagi-lagi dengan grogi.
“bagaimana kau bisa sampai disini?” tanya Key lagi-lagi dengan grogi.
“aku diberi tau oleh manager Jungsoo, katanya kau..kau..”
Eunbong menggaruk-garuk kepalanya yang sebenarnya tak gatal.
“aku pengangum rahasiamu ne?” terka Key. Eunbong mengangguk canggung dan menyengir. Key tertawa “aku memang pengagum rahasiamu Eunah”
“jjinjayo?” tanya Eunbong. Key mengangguk pasti. Eunbong memeluk Key, dan lagi-lagi membuat Key merasa sangat grogi. “oppa..jangan menjadi pembohong dihadapanku” bisik eunbong.
“aku membohongi mu apa?” tanya Key heran. “seperti tadi, kau pengagum rahasia ku? ah,”
“aku pengangum rahasiamu ne?” terka Key. Eunbong mengangguk canggung dan menyengir. Key tertawa “aku memang pengagum rahasiamu Eunah”
“jjinjayo?” tanya Eunbong. Key mengangguk pasti. Eunbong memeluk Key, dan lagi-lagi membuat Key merasa sangat grogi. “oppa..jangan menjadi pembohong dihadapanku” bisik eunbong.
“aku membohongi mu apa?” tanya Key heran. “seperti tadi, kau pengagum rahasia ku? ah,”
“aku memang pengagum rahasiamu. Baiklah, aku bukan pengagum
rahasiamu. Tapi, calon pacar mu” ujar Key ringan. Eunbong melepaskan pelukan
dan melotot “hah? Ini secara tak sengaja menembak ku..”
“oke, aku akan menembak mu secara langsung” Key berlutut dan
mengambil ancang-ancang, diambilnya setangkai bunga lily berwarna pink kesukaan
Eunbong “bagaimana oppa..”
“sst..!” potong key.
“sst..!” potong key.
Dengan posisi sedang berlutut, Key menyatakan cintanya
diantara map-map kerjaan dan sofa kantor yang ada disekeliling mereka. Romantis
bukan? ><
0 komentar:
Posting Komentar