Jumat, 24 Agustus 2012

Agent GS


Cast :
-          Gitta Park a.k.a Gitta, korean name : Eunhyo
-          Dyah Kim a.k.a Dyah, korean name : Sooyoo
-          Super Junior Member
Length : Longshoot
Genre : horor, sedikit humor.

Hiiihi maaf kalo ga nyambung, biasalah, baru pertama kali bikin FF seperti ini, author kan sukanya yang romance atau sad gitu.. tapi, entah kenapa sekarang jadi pengen nulis cerita horor (rawwr) pertamanya gak horor-horor banget sih, cmn kelanjutannya bakal horor kok :D semoga senang J)

--------------------------------------------

Gitta dan Dyah masuk keruangan yang super duper gelap ini. Melepaskan earfrared yang ada di telinga mereka. Dyah membuka notebook kecil plus tipisnya, menyambungkannya ke proyektor.
‘yoo Gitta, ‘re we have mission right now?’
‘i dunno’... ‘check satelite’
‘satelite checking’ Dyah memulai mengotak-atik notebooknya, memang Dyah adalah mind mission dari Agent GS. Dia lebih pintar untuk melacak seseorang, sedangkan Gitta lebih bisa memainkan pistol atau gun nya sendiri.

‘kau ngapain?’ tanya Dyah yang melihat Gitta mengubek-ubek kulkas kesayangan nya
‘aku mencari snack ku’
‘snack murahan itu?sudah kubuang,lagian kulkas ku sudah ku password, kenapa kau bisa membukanya?’
‘just feeling’

Gitta,seseorang yang sangat pemberani tetapi girly. Dia bisa melakukan segala bela diri dari kung fu, taekwondo, karate, dll. Kesenangnya adalah menembak, entah itu makhluk hidup atau tak hidup. Dia paling anti dengan cowok yang suka meremehkannya.

Dyah atau Sooyoo sekali, tomboy tetapi tech addicted. Dia mind dari mission, lebih suka melacak seseorang yang tidak dikenalnya. Hobinya adalah meng hack web tidak resmi dari amerika. Dia paling anti dengan Pizza (?)

Gitta melihat bingung apa yang sedang dikerjakan Dyah, sungguh dia tak mengerti. Dyah mengetik kan sebuah code yang ditaruhnya di notepad.

‘dot doc nya aku ganti dot html, nanti lihat di web kita, kode html ini berguna bagimu untuk melacak seseorang yang sedang kau jaga, paham?’ jelas Dyah
‘anni, aku tak paham sekalipun’
‘telmi,’
Gitta hanya tertawa, lalu beranjak dari sofa empuknya. Dia mengambil pistolnya seraya berjalan kearah tempat latihan tembaknya.

-skip-

Gitta dan Dyah menghadiri pesta pernikahan teman sesama agen rahasia. Bukan untuk bersenang-senang, melainkan menjaga client mereka. Gitta yang memakai dress panjang berwarna putih, rambutnya digelung seperti putri kerajaan, mungkin dress ini akan susah membantunya untuk berlari.
Sedangkan Dyah memakai dress hitam pendek dengan hotpants untuk jaga-jaga bila terjadi sesuatu. Dyah memang cerdas, tak seperti Gitta yang hanya memikirkan dalam satu sisi saja.
Gitta menghampiri seseorang namja yang sedang memakai tuxedo rapi, tampangnya ganteng tapi sayang tak ada yang menemani untuk pergi kepernikahan. Gitta menyapa dengan ramah ‘hai’ dia hanya tersenyum lalu membungkuk 90o dari caranya menyapa seseorang sudah ketauan dia orang Asia.

‘Asian?’ tanya Gitta
‘nae, eh mian, eh..i’m sorry..’
‘haha, gwenchana if you korean call me Eunhyo then, hehe’
‘oh, jadi kau bisa berbahasa korea’
‘in fact..yes of course’
‘ngomong-ngomong namamu mirip dengan namaku..’
‘oh yeah?how great...so, what’s your name?’
‘Eunhyuk.’
‘wow!so similiar!!’ seru Gitta
‘hehe, nae..’

Sooyoo haus, dia ingin sekali mengambil minuman yang ada didepan nya. Tetapi, sesuai aturan agen rahasia harus mengetes apa minuman itu beracun atau tidak. Mata Sooyoo masih terpaku pada minuman yang ada didalam wadah kaca besar, yang berwarna merah darah aromanya pun sangat menggoda.
‘accckk aku ingin itu!!’ seru Sooyoo dalam hati
Keringat dingin pun sekarang mengucur dari dahinya. Dia berteriak dalam hati, sampai saat seseorang menepuk pundaknya.
‘hey,are you okay?’ tanya seorang namja yang sepertinya tajir, dan merupakan client nya.
‘i’m allright,’
‘do you want some the drink?i will bringing those for you’
‘oh, nope, tidak usah’
‘okay’ namja itu mengambilkan 2 minuman, yang satu pasti untuknya. Tapi, apakah yang satu lagi untuk Sooyoo

Sooyoo melihat namja itu penuh haru, baru saja sekali bertemu dia sudah se so sweet ini dengannya. Tapi, dugaan nya meleset. Namja itu tidak membawakan minuman untuk nya, tapi membawakan untuk Eunhyo.

‘iss, Eunhyo merebutnya dariku’ kesal Sooyoo dalam hati, dia masih terpaku pada Eunhyo yang disekelilingi oleh namja-namja tajir. Eunhyo memang playgirl sejati, karena dia mempunyai sedikit dendam oleh seseorang namja.

Sooyoo memandangi namja yang duduk sendirian, di depan namja itu telah dihidangkan banyak makanan. Sepertinya dia juga client dari Agent GS. Wajahnya tampan, menurut Sooyoo ketampanan yang berbeda dari yang lain. Rambutnya keriting lurus (bayangin aja ini yesung,emang yesung soalnya) (readers : dih-_-)

Sooyoo menghampirinya, lalu menyapanya ‘hey brotha’
Namja itu mendongak ke atas tepatnya ke muka Sooyoo, dia tersenyum lalu mempersilahkan Sooyoo duduk ‘hey, akhirnya aku mempunyai teman disini’
‘hah?jadi tak ada yang ingin menjadi temanmu?padahal kau sangat tampan’ dengus Sooyoo
‘tampan?’

-Playing SHINee’s your name-

Sooyoo tertegun, dia keceplosan tadi. Tapi apa ada yang salah? Namja itu memang tampan.
‘kau memang tampan kan?’
Yesung hanya mengangguk senang.

Tiba-tiba earfrared (earphone menggunakan infrared yang biasa dipakai agen rahasia)nya  Eunhyo berdengung, membuat telinga Eunhyo sakit. Eunhyo melihat sekeliling. Matanya melirik jam yang dipakai oleh salah satu client nya. Eunhyo dengan sigap melepaskan jam tangan itu dari tangan client itu. lalu melemparkan nya kedalam kolam renang.

‘hey, hey..apa yang kau lakukan?itu mahal..’ Donghae pun ke kolam renang untuk mengambil jam tangannya
‘mwo?jangan..’ Eunhyo menarik lengan Donghae. tapi, terlambat Donghae sudah tercebur di kolam renang. Tanpa ragu, Eunhyo melepaskan dress putih panjangnya. Lalu mencebur ke kolam renang.

Sooyoo mendengar earfrarednya ‘gubrukgrubuk’ terkena air. Earfrared Sooyoo dengan Eunhyo memang tersambung. Jadi bila salah satu ada yang rusak, semua akan rusak. Demi menjaga kekompak kan mereka berdua.

‘isssh Eunhyo, sebentar oppa...’ ucap Sooyoo sembari berjalan ke kolam renang. Ia mendapati dress Eunhyo tergeletak di pinggiran kolam renang. ‘hya! sister’aaa..!!’

Eunhyo menarik Donghae keluar dari kolam renang. Baju Donghae basah kuyup (yaiyalah), Eunhyo menidurkan Donghae yang setengah pingsan di pinggiran kolam.
Sebenarnya, Eunhyo ingin memberikan napas buatan untuk Donghae. tapi kan..Donghae namja, sedangkan dia yeoja.

‘mianhamnida donghae ssi..’ Eunhyo lantas dengan pelan tapi pasti (okesip!) memberikan napas buatan. Sebelum bibir Eunhyo mendarat di bibir Donghae, Donghae sudah siuman duluan (fishy : alhamdulillah...)

‘igemwoya?’tanya Donghae shock melihat bibirnya hampir dicium Eunhyo
‘nope,’
‘weird‘

Sooyoo mendekati mereka, dan teman-teman Donghae semember pun mengekor Sooyoo.

‘gwenchanayo?’ tanya Yesung
‘ne,’ jawab Donghae singkat

Eunhyo mendengus-dengus, ada yang aneh lagi. ‘so weird’ komentarnya.
Sooyoo membisik ke Eunhyo ‘sepertinya, that monster was here. But i didn’t know who was it’
Eunhyo tersenyum lalu menunjuk seseorang namja yang tak asing bagi Eunhyo. ‘he is’
Sooyoo membelalak kaget, monster itu adalah manager Super Junior sendiri ‘hya! don’t be kidding with me..’
‘i’m not, i am not kidding saeng’ Eunhyo seraya berjalan kearah manager Super Junior. Ahjussi itu tampak ketakutan melihat tingkah Eunhyo yang menatapnya tajam.
-playing Lucifer’s SHINee-
‘kau kau mau apa?’
Eunhyo hanya tersenyum, lalu menodongkan pisau ke leher ahjussi itu. Sooyoo hanya melihat pasrah Eunhyo, sungguh sok tau anak ini pikir Sooyoo

‘you are a monster, Park In ahjussi’
Manager itu membalas dengan tertawa, lalu menarik salah satu member Super Junior untuk dibawa kabur ‘anyeong babo!’

Sooyoo cengo, ternyata benar yang diduga Eunhyo. Bukan hanya itu, monster itu membawa Yesung.

Eunhyo melihat Sooyoo tajam ‘see?’
Sooyoo disini seperti pecundang, loser yang mengaku winner. Sooyoo berlari untuk mengejar Monster itu.

Eunhyo tidak peduli dengan Sooyoo dan namjachingunya itu, biarin ajalah.
                                                               ∞∞∞∞

Eunhyo memerintahkan Super Junior untuk masuk ke dalam rumahnya, karena bila mereka menginap di hotel, bisa-bisa mereka diteror habis-habisan oleh manager mereka.
‘sini, cepat masuk!’

Semua member masuk, kecuali Yesung yang sedang diculik(cintanya sama Sooyoo ._.v).
Eunhyuk membungkuk dihadapan Eunhyo, dan membuat Eunhyo tak nyaman. ‘oppa, don’t do this, in here if you do this it’s like you are a maid who work with me’
Eunhyuk memasang tampang babo nya, ia tak mengerti apa yang diucapkan Eunhyo. Eunhyuk pun memanggil-manggil Donghae yang juga tidak bisa berbahasa Inggris.

Donghae datang dengan tampang sok taunya, lalu menghampiri Eunhyuk dan Eunhyo.
‘ne? ada apa?’ tanyanya
‘dia ngomong apa sih?’ bisik Eunhyuk ke Donghae
‘molla’
Jleb. Eunhyuk menatap Donghae kesal, ternyata chingu nya ini juga tak mengeti apa yang dibicarakan Eunhyo.
Eunhyo cekikikan sendiri melihat Donghae dan Eunhyuk bingung dengan kata-katanya tadi.
‘sudahlah, kalian tak perlu bingung, kajja ke ruangan kalian.’ Ajak Eunhyo
‘kami sekamar?’ tanya Donghae
‘nae, kalian tak suka?’
‘kami ingin sekamar denganmu hyo,’ pinta Eunhyuk
‘hya! kau kira aku apa, tidurlah sendiri, aku ingin tidur juga!’ seru Eunhyo sambil mendorong Donghae dan Eunhyuk ke kamar mereka
                                                                           ∞∞∞∞
‘uhh, menjijikan..’ komentar Sooyoo yang sedang menyusuri pembuangan air di bawah tanah. Si nekat Sooyoo memang masih sedang mencari keberadaan Yesung, mungkin bila GPRS nya tidak rusak terkena air tadi dia sudah menemukan Yesung.

‘aku lelah, apa harus aku pulang dan meminta bantuan Eunhyo?’ tanyanya dalam hati

-playing Sherlock SHINee-

Sooyoo duduk pasrah, ia menjambak-jambak rambutnya sendiri. Dia frustasi karena belum pernah mendapatkan misi seperti ini, karena biasanya ia hanya duduk manis di depan proyektor lalu mengotak-atik satelite.
Tapi, buat Eunhyo misi seperti ini sangat mudah, karena Eunhyo memakai insting. Bukan memakai alat canggih yang seperti dipakai Sooyoo.

‘huaaa..maafkan aku sister,aku memang salah’ serunya. Ia melepaskan earfrared nya, pasrah menunggu apakah Eunhyo kesini atau tidak. Hanya Eunhyo yang mampu membantunya mengerjakan misi ini.

‘soo ah!’ teriak seseorang dari kejauhan. Tampak, orang itu tinggi memakai baju hitam elastis dengan rambut coklat yang dikuncir 
‘sister ah... i need your help’ Sooyoo memelas didepan Eunhyo
‘hehe, i know it.’

Eunhyo berjalan keluar tempat pembuangan itu. dia lalu menarik tangan Sooyoo untuk menyingkir ‘kau tau?sepertinya yesungmu ada disekitar sini..’
‘realy?aku tak merasakan apapun’
‘mungkin karena kau tak peka pada hal yang manusiawi seperti cinta’
‘kau menyimpang..’
‘hehe, sorry’

Eunhyo mengambil pisau kecil nan tajam yang disimpan di jubahnya.
Angin pun menghembus kencang di tengkuk Eunhyo, sesuai dugaan Eunhyo monster itu membawa hawa dingin yang membuat semua orang yang sedang bahagia menjadi  galau.

‘hawa apa ini hyo?’ tanya Sooyoo
‘aku tak tau soo, sepertinya monster itu mendekat’ jawab Eunhyo.
‘ffff...fff...’ Eunhyo menajam kan matanya


Eunhyo’s Pov
Aku menajamkan mataku, sepertinya pisau sudah tidak berfungsi disaat seperti ini lebih baik aku memakai pistol kecil.

‘wait...’ ucapku aku membalik kan badan kearah Sooyoo. Tampang Sooyoo yang polos sepertinya penuh munafik sekarang.
‘hey you! You not Sooyoo, bring her back with her boy!’ seruku

Sooyoo ‘palsu’ menatap ku heran, apa dia pikir tatapan si aneh Sooyoo tidak bisa kubedakan. Tatapan ini bukan pure tatapan Sooyoo, tatapan Sooyoo itu tajam tapi bersifat lemah.

‘kau ingin bermain denganku?’ tawarku

Sooyoo ‘palsu’ tersenyum polos, mirip dengan senyuman sooyoo. Tapi, ini hanya mirip.  Belum seutuhnya senyuman Sooyoo.

Aku mengambil pisau ku, lalu mendekatkan keleher Sooyoo ‘palsu’. Entah kenapa dia masih belum mau membuka identitas aslinya. Aku melihat lekat-lekat matanya, mata yang berwarna biru turqouise itu menatapku lemah. Dia terjatuh lemah. Ada apa ini? Pikirku, kenapa dia tiba-tiba jatuh, dan matanya berubah lagi?!

‘who are you?’ tanyaku sambil melihatnya
‘please help me, aku tak tahu apa-apa..’ pintanya
‘tadi kau siapa?’
‘aku tak tau hyo ah, aku saja bingung kenapa ada disini, padahal kan aku tadi sedang berbicara denganmu di tempat pembuangan kan?!’ dia memegangi kepalanya, yang terlihat seperti berat sekali.
‘aneh, yasudahlah..kita pulang saja..’ajak ku
‘but, yesung oppa?’
‘besok kita lanjutkan ya?’ tawarku
‘baiklah..’

Aku membuka pintu rumah, tampak ada seseorang namja yang dikepalanya berlumuran darah sedang duduk di sofa kami. Dia tampak ceria melihat kami, entah itu siapa, karena mukanya tertutup darah.

‘kau..kau siapa?’ tanya ku tergagap
‘yesung imnida’ jawabnya datar
-TO BE CONTINUED-

0 komentar:

Posting Komentar