Cast :
-
Gitta Park a.k.a
Gitta, korean name : Eunhyo
-
Dyah Kim a.k.a
Dyah, korean name : Sooyoo
-
Super Junior
Member
Length : Longshoot
Genre : horor, sedikit humor.
Hiiihi maaf kalo ga nyambung,
biasalah, baru pertama kali bikin FF seperti ini, author kan sukanya yang romance
atau sad gitu.. tapi, entah kenapa sekarang jadi pengen nulis cerita horor
(rawwr) pertamanya gak horor-horor banget sih, cmn kelanjutannya bakal horor
kok :D semoga senang J)
--------------------------------------------
Gitta dan Dyah masuk keruangan yang super duper gelap ini. Melepaskan earfrared yang ada di telinga mereka. Dyah membuka notebook kecil plus tipisnya, menyambungkannya ke proyektor.
‘yoo Gitta, ‘re we have mission right
now?’
‘i dunno’... ‘check satelite’
‘satelite checking’ Dyah memulai
mengotak-atik notebooknya, memang Dyah adalah mind mission dari Agent GS. Dia
lebih pintar untuk melacak seseorang, sedangkan Gitta lebih bisa memainkan
pistol atau gun nya sendiri.
‘kau ngapain?’ tanya Dyah yang melihat
Gitta mengubek-ubek kulkas kesayangan nya
‘aku mencari snack ku’
‘snack murahan itu?sudah
kubuang,lagian kulkas ku sudah ku password, kenapa kau bisa membukanya?’
‘just feeling’
Gitta,seseorang yang sangat pemberani
tetapi girly. Dia bisa melakukan segala bela diri dari kung fu, taekwondo,
karate, dll. Kesenangnya adalah menembak, entah itu makhluk hidup atau tak
hidup. Dia paling anti dengan cowok yang suka meremehkannya.
Dyah atau Sooyoo sekali, tomboy tetapi
tech addicted. Dia mind dari mission, lebih suka melacak seseorang yang tidak
dikenalnya. Hobinya adalah meng hack web tidak resmi dari amerika. Dia paling
anti dengan Pizza (?)
Gitta melihat bingung apa yang sedang
dikerjakan Dyah, sungguh dia tak mengerti. Dyah mengetik kan sebuah code yang
ditaruhnya di notepad.
‘dot doc nya aku ganti dot html, nanti
lihat di web kita, kode html ini berguna bagimu untuk melacak seseorang yang
sedang kau jaga, paham?’ jelas Dyah
‘anni, aku tak paham sekalipun’
‘telmi,’
Gitta hanya tertawa, lalu beranjak
dari sofa empuknya. Dia mengambil pistolnya seraya berjalan kearah tempat
latihan tembaknya.
-skip-
Gitta dan Dyah menghadiri pesta
pernikahan teman sesama agen rahasia. Bukan untuk bersenang-senang, melainkan
menjaga client mereka. Gitta yang
memakai dress panjang berwarna putih, rambutnya digelung seperti putri
kerajaan, mungkin dress ini akan susah membantunya untuk berlari.
Sedangkan Dyah memakai dress hitam
pendek dengan hotpants untuk jaga-jaga bila terjadi sesuatu. Dyah memang
cerdas, tak seperti Gitta yang hanya memikirkan dalam satu sisi saja.
Gitta menghampiri seseorang namja yang
sedang memakai tuxedo rapi, tampangnya ganteng tapi sayang tak ada yang
menemani untuk pergi kepernikahan. Gitta menyapa dengan ramah ‘hai’ dia hanya
tersenyum lalu membungkuk 90o dari caranya menyapa seseorang sudah
ketauan dia orang Asia.
‘Asian?’ tanya Gitta
‘nae, eh mian, eh..i’m sorry..’
‘haha, gwenchana if you korean call me
Eunhyo then, hehe’
‘oh, jadi kau bisa berbahasa korea’
‘in fact..yes of course’
‘ngomong-ngomong namamu mirip dengan
namaku..’
‘oh yeah?how great...so, what’s your
name?’
‘Eunhyuk.’
‘wow!so similiar!!’ seru Gitta
‘hehe, nae..’
Sooyoo haus, dia ingin sekali mengambil
minuman yang ada didepan nya. Tetapi, sesuai aturan agen rahasia harus mengetes
apa minuman itu beracun atau tidak. Mata Sooyoo masih terpaku pada minuman yang
ada didalam wadah kaca besar, yang berwarna merah darah aromanya pun sangat
menggoda.
‘accckk aku ingin itu!!’ seru Sooyoo dalam
hati
Keringat dingin pun sekarang mengucur
dari dahinya. Dia berteriak dalam hati, sampai saat seseorang menepuk
pundaknya.
‘hey,are you okay?’ tanya seorang
namja yang sepertinya tajir, dan merupakan client nya.
‘i’m allright,’
‘do you want some the drink?i will
bringing those for you’
‘oh, nope, tidak usah’
‘okay’ namja itu mengambilkan 2
minuman, yang satu pasti untuknya. Tapi, apakah yang satu lagi untuk Sooyoo
Sooyoo melihat namja itu penuh haru,
baru saja sekali bertemu dia sudah se so sweet ini dengannya. Tapi, dugaan nya
meleset. Namja itu tidak membawakan minuman untuk nya, tapi membawakan untuk
Eunhyo.
‘iss, Eunhyo merebutnya dariku’ kesal
Sooyoo dalam hati, dia masih terpaku pada Eunhyo yang disekelilingi oleh
namja-namja tajir. Eunhyo memang playgirl sejati, karena dia mempunyai sedikit
dendam oleh seseorang namja.
Sooyoo memandangi namja yang duduk
sendirian, di depan namja itu telah dihidangkan banyak makanan. Sepertinya dia
juga client dari Agent GS. Wajahnya
tampan, menurut Sooyoo ketampanan yang berbeda dari yang lain. Rambutnya
keriting lurus (bayangin aja ini yesung,emang yesung soalnya) (readers :
dih-_-)
Sooyoo menghampirinya, lalu menyapanya
‘hey brotha’
Namja itu mendongak ke atas tepatnya
ke muka Sooyoo, dia tersenyum lalu mempersilahkan Sooyoo duduk ‘hey, akhirnya
aku mempunyai teman disini’
‘hah?jadi tak ada yang ingin menjadi
temanmu?padahal kau sangat tampan’ dengus Sooyoo
‘tampan?’
-Playing SHINee’s your name-
Sooyoo tertegun, dia keceplosan tadi.
Tapi apa ada yang salah? Namja itu memang tampan.
‘kau memang tampan kan?’
Yesung hanya mengangguk senang.
Tiba-tiba earfrared (earphone
menggunakan infrared yang biasa dipakai agen rahasia)nya Eunhyo berdengung, membuat telinga Eunhyo
sakit. Eunhyo melihat sekeliling. Matanya melirik jam yang dipakai oleh salah
satu client nya. Eunhyo dengan sigap
melepaskan jam tangan itu dari tangan client
itu. lalu melemparkan nya kedalam kolam renang.
‘hey, hey..apa yang kau lakukan?itu
mahal..’ Donghae pun ke kolam renang untuk mengambil jam tangannya
‘mwo?jangan..’ Eunhyo menarik lengan
Donghae. tapi, terlambat Donghae sudah tercebur di kolam renang. Tanpa ragu,
Eunhyo melepaskan dress putih panjangnya. Lalu mencebur ke kolam renang.
Sooyoo mendengar earfrarednya
‘gubrukgrubuk’ terkena air. Earfrared Sooyoo dengan Eunhyo memang tersambung.
Jadi bila salah satu ada yang rusak, semua akan rusak. Demi menjaga kekompak
kan mereka berdua.
‘isssh Eunhyo, sebentar oppa...’ ucap
Sooyoo sembari berjalan ke kolam renang. Ia mendapati dress Eunhyo tergeletak
di pinggiran kolam renang. ‘hya! sister’aaa..!!’
Eunhyo menarik Donghae keluar dari
kolam renang. Baju Donghae basah kuyup (yaiyalah), Eunhyo menidurkan Donghae
yang setengah pingsan di pinggiran kolam.
Sebenarnya, Eunhyo ingin memberikan
napas buatan untuk Donghae. tapi kan..Donghae namja, sedangkan dia yeoja.
‘mianhamnida donghae ssi..’ Eunhyo
lantas dengan pelan tapi pasti (okesip!) memberikan napas buatan. Sebelum bibir
Eunhyo mendarat di bibir Donghae, Donghae sudah siuman duluan (fishy :
alhamdulillah...)
‘igemwoya?’tanya Donghae shock melihat
bibirnya hampir dicium Eunhyo
‘nope,’
‘weird‘
Sooyoo mendekati mereka, dan
teman-teman Donghae semember pun mengekor Sooyoo.
‘gwenchanayo?’ tanya Yesung
‘ne,’ jawab Donghae singkat
Eunhyo mendengus-dengus, ada yang aneh
lagi. ‘so weird’ komentarnya.
Sooyoo membisik ke Eunhyo ‘sepertinya,
that monster was here. But i didn’t know who was it’
Eunhyo tersenyum lalu menunjuk
seseorang namja yang tak asing bagi Eunhyo. ‘he is’
Sooyoo membelalak kaget, monster itu
adalah manager Super Junior sendiri ‘hya! don’t be kidding with me..’
‘i’m not, i am not kidding saeng’
Eunhyo seraya berjalan kearah manager Super Junior. Ahjussi itu tampak
ketakutan melihat tingkah Eunhyo yang menatapnya tajam.
-playing Lucifer’s SHINee-
‘kau kau mau apa?’
Eunhyo hanya tersenyum, lalu
menodongkan pisau ke leher ahjussi itu. Sooyoo hanya melihat pasrah Eunhyo,
sungguh sok tau anak ini pikir Sooyoo
‘you are a monster, Park In ahjussi’
Manager itu membalas dengan tertawa,
lalu menarik salah satu member Super Junior untuk dibawa kabur ‘anyeong babo!’
Sooyoo cengo, ternyata benar yang
diduga Eunhyo. Bukan hanya itu, monster itu membawa Yesung.
Eunhyo melihat Sooyoo tajam ‘see?’
Sooyoo disini seperti pecundang, loser
yang mengaku winner. Sooyoo berlari untuk mengejar Monster itu.
Eunhyo tidak peduli dengan Sooyoo dan
namjachingunya itu, biarin ajalah.
∞∞∞∞
Eunhyo memerintahkan Super Junior
untuk masuk ke dalam rumahnya, karena bila mereka menginap di hotel, bisa-bisa
mereka diteror habis-habisan oleh manager mereka.
‘sini, cepat masuk!’
Semua member masuk, kecuali Yesung
yang sedang diculik(cintanya sama Sooyoo ._.v).
Eunhyuk membungkuk dihadapan Eunhyo,
dan membuat Eunhyo tak nyaman. ‘oppa, don’t do this, in here if you do this
it’s like you are a maid who work with me’
Eunhyuk memasang tampang babo nya, ia
tak mengerti apa yang diucapkan Eunhyo. Eunhyuk pun memanggil-manggil Donghae
yang juga tidak bisa berbahasa Inggris.
Donghae datang dengan tampang sok
taunya, lalu menghampiri Eunhyuk dan Eunhyo.
‘ne? ada apa?’ tanyanya
‘dia ngomong apa sih?’ bisik Eunhyuk
ke Donghae
‘molla’
Jleb. Eunhyuk menatap Donghae kesal,
ternyata chingu nya ini juga tak mengeti apa yang dibicarakan Eunhyo.
Eunhyo cekikikan sendiri melihat
Donghae dan Eunhyuk bingung dengan kata-katanya tadi.
‘sudahlah, kalian tak perlu bingung,
kajja ke ruangan kalian.’ Ajak Eunhyo
‘kami sekamar?’ tanya Donghae
‘nae, kalian tak suka?’
‘kami ingin sekamar denganmu hyo,’
pinta Eunhyuk
‘hya! kau kira aku apa, tidurlah
sendiri, aku ingin tidur juga!’ seru Eunhyo sambil mendorong Donghae dan
Eunhyuk ke kamar mereka
∞∞∞∞
‘uhh, menjijikan..’ komentar Sooyoo
yang sedang menyusuri pembuangan air di bawah tanah. Si nekat Sooyoo memang masih
sedang mencari keberadaan Yesung, mungkin bila GPRS nya tidak rusak terkena air
tadi dia sudah menemukan Yesung.
‘aku lelah, apa harus aku pulang dan
meminta bantuan Eunhyo?’ tanyanya dalam hati
-playing Sherlock SHINee-
Sooyoo duduk pasrah, ia
menjambak-jambak rambutnya sendiri. Dia frustasi karena belum pernah
mendapatkan misi seperti ini, karena biasanya ia hanya duduk manis di depan
proyektor lalu mengotak-atik satelite.
Tapi, buat Eunhyo misi seperti ini
sangat mudah, karena Eunhyo memakai insting. Bukan memakai alat canggih yang
seperti dipakai Sooyoo.
‘huaaa..maafkan aku sister,aku memang
salah’ serunya. Ia melepaskan earfrared nya, pasrah menunggu apakah Eunhyo
kesini atau tidak. Hanya Eunhyo yang mampu membantunya mengerjakan misi ini.
‘soo ah!’ teriak seseorang dari
kejauhan. Tampak, orang itu tinggi memakai baju hitam elastis dengan rambut
coklat yang dikuncir
‘sister ah... i need your help’ Sooyoo
memelas didepan Eunhyo
‘hehe, i know it.’
Eunhyo berjalan keluar tempat
pembuangan itu. dia lalu menarik tangan Sooyoo untuk menyingkir ‘kau
tau?sepertinya yesungmu ada disekitar sini..’
‘realy?aku tak merasakan apapun’
‘mungkin karena kau tak peka pada hal
yang manusiawi seperti cinta’
‘kau menyimpang..’
‘hehe, sorry’
Eunhyo mengambil pisau kecil nan tajam
yang disimpan di jubahnya.
Angin pun menghembus kencang di
tengkuk Eunhyo, sesuai dugaan Eunhyo monster itu membawa hawa dingin yang
membuat semua orang yang sedang bahagia menjadi
galau.
‘hawa apa ini hyo?’ tanya Sooyoo
‘aku tak tau soo, sepertinya monster
itu mendekat’ jawab Eunhyo.
‘ffff...fff...’ Eunhyo menajam kan
matanya
Eunhyo’s Pov
Aku menajamkan mataku, sepertinya
pisau sudah tidak berfungsi disaat seperti ini lebih baik aku memakai pistol
kecil.
‘wait...’ ucapku aku membalik kan
badan kearah Sooyoo. Tampang Sooyoo yang polos sepertinya penuh munafik
sekarang.
‘hey you! You not Sooyoo, bring her
back with her boy!’ seruku
Sooyoo ‘palsu’ menatap ku heran, apa
dia pikir tatapan si aneh Sooyoo tidak bisa kubedakan. Tatapan ini bukan pure
tatapan Sooyoo, tatapan Sooyoo itu tajam tapi bersifat lemah.
‘kau ingin bermain denganku?’ tawarku
Sooyoo ‘palsu’ tersenyum polos, mirip
dengan senyuman sooyoo. Tapi, ini hanya mirip.
Belum seutuhnya senyuman Sooyoo.
Aku mengambil pisau ku, lalu
mendekatkan keleher Sooyoo ‘palsu’. Entah kenapa dia masih belum mau membuka
identitas aslinya. Aku melihat lekat-lekat matanya, mata yang berwarna biru
turqouise itu menatapku lemah. Dia terjatuh lemah. Ada apa ini? Pikirku, kenapa
dia tiba-tiba jatuh, dan matanya berubah lagi?!
‘who are you?’ tanyaku sambil
melihatnya
‘please help me, aku tak tahu
apa-apa..’ pintanya
‘tadi kau siapa?’
‘aku tak tau hyo ah, aku saja bingung
kenapa ada disini, padahal kan aku tadi sedang berbicara denganmu di tempat
pembuangan kan?!’ dia memegangi kepalanya, yang terlihat seperti berat sekali.
‘aneh, yasudahlah..kita pulang saja..’ajak
ku
‘but, yesung oppa?’
‘besok kita lanjutkan ya?’ tawarku
‘baiklah..’
Aku membuka pintu rumah, tampak ada
seseorang namja yang dikepalanya berlumuran darah sedang duduk di sofa kami. Dia
tampak ceria melihat kami, entah itu siapa, karena mukanya tertutup darah.
‘kau..kau siapa?’ tanya ku tergagap
‘yesung imnida’ jawabnya datar
-TO BE CONTINUED-